Dipeluk Kasih Tuhan

 

Ia membawa aku keluar ke tempat lapang, Ia menyelamatkan aku, karena Ia berkenan kepadaku.

2 Samuel 22:20

    Bayangkan seorang anak kecil terjebak di dalam rumah yang terbakar. Api menjalar cepat, asap tebal memenuhi ruangan, napas terasa sesak, dan tangis ketakutan pecah. Tiba-tiba, pintu terbuka—ayahnya datang menerobos api, memeluknya erat, dan membawanya keluar. Sesampainya di tempat aman, si anak kembali menangis. Bukan lagi karena takut… tetapi karena ia sadar betapa besar kasih ayahnya yang rela mempertaruhkan nyawa demi menyelamatkannya.

    Bukankah hidup kita sering seperti anak itu? Kita terjebak dalam “api” masalah, dosa, kegagalan, atau tekanan hidup yang membuat hati kita lemah dan napas iman terasa pendek. Tapi inilah kabar baik: Tuhan tidak pernah membiarkan kita sendirian. Dia datang, memeluk kita dengan kasih-Nya, mengangkat kita keluar, dan melepaskan kita—persis seperti yang Daud alami.

    Daud menulis 2 Samuel 22:20 sebagai ucapan syukur setelah Tuhan membebaskannya dari musuh-musuhnya. Ada tiga hal indah yang bisa kita renungkan dari ayat ini:

  1. Tuhan membawa kita keluar
    Daud tahu rasanya terjepit, terkejar, dan kehilangan harapan. Namun, tangan Tuhan mengangkatnya keluar dari lembah yang gelap. Kita pun sering terperangkap dalam rasa bersalah, ketakutan, atau kebiasaan buruk—tapi kasih Tuhan sanggup mengangkat kita.
  2. Tuhan melepaskan kita
    Kata “melepaskan” menggambarkan seseorang yang membebaskan tawanan dan menempatkannya di tempat yang lapang. Tuhan tidak hanya mengeluarkan kita dari masalah, tetapi juga memberi kelegaan, damai, dan kebebasan sejati.
  3. Tuhan melakukannya karena Ia berkenan kepada kita
    Perhatikan ini: bukan karena Daud hebat, tetapi karena Tuhan mengasihinya. Kasih Tuhan adalah kasih yang pribadi, murni, dan penuh anugerah. Sama seperti ayah dalam ilustrasi tadi yang memeluk anaknya bukan karena anak itu sempurna, melainkan karena itu anaknya.

Kasih yang Terbesar

Kasih Tuhan itu mencapai puncaknya di dalam Yesus Kristus. Di kayu salib, Yesus turun ke dalam “api” dosa kita, memeluk kita dengan kasih yang tak terukur, mati menggantikan kita, dan membawa kita kepada kehidupan yang merdeka.

    Sekarang, siapa pun yang percaya kepada-Nya aman dalam pelukan kasih Bapa untuk selama-lamanya. Tidak ada masalah, dosa, atau tekanan hidup yang dapat memisahkan kita dari pelukan itu.

    Ketika kita merasa tidak berdaya, datanglah kepada Tuhan. Biarkan Dia memeluk kita, mengangkat kita keluar, dan melepaskan kita. Dan sebagai respon, marilah kita hidup dengan penuh syukur dan ketaatan.

Hari ini, ingatlah: Hidup kita aman, bukan karena kita kuat, tetapi karena kita selalu dipeluk kasih Tuhan.

 Sumber:

  • Dipeluk Kasih Tuhan oleh Sdri. Jelia Frisda Purba
  • Youtube GSRI TOMANGhttps://youtube.com/@gsritomang?si=nf5kY0eg2WVG0igB


Komentar

Postingan Populer