Keluarga Allah

 

Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah

Roma 8:16

 Bayangkan seorang anak yatim yang bertahun-tahun tinggal di panti asuhan. Suatu hari, ia diadopsi oleh sebuah keluarga. Pada awalnya, ia merasa canggung dan takut, khawatir tidak diterima sepenuhnya. Namun, setiap kali orang tua angkatnya menyapanya dengan panggilan, “Ini anak kami”, dan memperlakukannya dengan penuh kasih, hatinya perlahan luluh. Ia mulai merasakan bahwa ia benar-benar memiliki rumah dan keluarga.

Kisah ini adalah gambaran perjalanan iman kita. Dulu, karena dosa, kita asing dan terpisah dari Allah. Tetapi melalui karya Yesus Kristus, kita diangkat menjadi anak-anak Allah. Roh Kudus bekerja di dalam hati kita, meyakinkan bahwa kita bukan lagi orang luar, melainkan bagian sah dari keluarga Allah.

Roma 8 adalah salah satu pasal terindah dalam Alkitab — penuh dengan penghiburan dan kemenangan bagi orang percaya. Dalam ayat 16, Rasul Paulus menegaskan bahwa Roh Kudus bersaksi dalam hati kita bahwa kita sungguh adalah anak-anak Allah.

Pada zaman itu, banyak orang Kristen hidup di bawah tekanan penganiayaan. Penderitaan membuat mereka bertanya-tanya, “Apakah Allah benar-benar menerima aku?” Paulus meneguhkan mereka: identitas kita tidak bergantung pada situasi, melainkan pada karya penebusan Kristus dan kesaksian Roh Kudus di dalam kita.

Makna Menjadi Bagian dari Keluarga Allah

  1. Identitas Baru

Kita bukan lagi hamba dosa atau orang asing. Kita adalah anak-anak Allah yang dikasihi. Status kita sudah berubah — dari orang berdosa yang terpisah, menjadi anak yang diterima sepenuhnya oleh Bapa.
Aplikasi: Jangan lagi hidup dalam rasa bersalah atau merasa tidak layak. Allah sudah menerima kita sebagai bagian dari keluarga-Nya.

  1. Warisan Rohani

Sebagai anak, kita berhak atas janji-janji Allah: kehidupan kekal, damai sejahtera, dan sukacita yang tidak tergoyahkan.
Aplikasi: Jalani hidup dengan pengharapan, bukan ketakutan. Masa depan kita aman di dalam Kristus.

  1. Kebersamaan dalam Keluarga Allah

Kita dipanggil untuk saling mengasihi dan menopang, karena kita semua adalah saudara seiman.
Aplikasi: Jangan biarkan iri hati atau persaingan memecah gereja. Hiduplah dalam kasih yang membangun dan menguatkan.

Kristus, Pintu Masuk ke dalam Keluarga Allah

Yesus Kristus adalah jalan yang membawa kita masuk ke dalam keluarga Allah. Melalui kematian dan kebangkitan-Nya, Ia menebus kita dan memberi hak untuk memanggil Allah sebagai Bapa. Roh Kudus yang tinggal di dalam kita menjadi bukti bahwa kita bukan sekadar tamu, melainkan anak-anak yang sah.

Kesimpulan

Hidup sebagai bagian dari keluarga Allah berarti kita memiliki:

  • Identitas yang baru.
  • Warisan kekal.
  • Komunitas rohani yang saling menopang.

Karena itu, jangan pernah merasa sendirian. Kita memiliki Bapa di surga yang mengasihi, dan saudara-saudara seiman yang berjalan bersama kita.

Mari hidupi keyakinan ini setiap hari: “Aku adalah anak Allah, bagian dari keluarga-Nya, dan masa depanku aman dalam tangan Bapa.”

 



Sumber:

  • Keluarga Allah oleh Sdr. Feroni Hulu

  • Youtube GSRI TOMANG:

https://youtu.be/FAxGmYMjGF4?si=c7gVwCQSpLeqlm5A

  • Web GSRI TOMANG: https://www.gsrit.id/

Penyusun: 

Shinta Lestari Zendrato, S.Th

Komentar

Postingan Populer