Kerjakan dengan Tulus
Menghadapi
Penolakan dengan Hati Tulus
Dalam
Kisah Para Rasul 28:17–29, Paulus berhadapan dengan orang-orang Yahudi—saudara
sebangsanya yang sejak awal menolak pengajaran tentang Yesus. Mereka pernah
menangkapnya, menuduhnya, bahkan berencana membunuhnya. Namun, apa yang
dilakukan Paulus?
Ia
tidak membalas dengan kebencian. Ia tidak memilih diam karena kecewa. Justru,
ia datang kepada mereka, memberi kesempatan, dan berbicara tentang Kerajaan
Allah dan tentang Yesus (ayat 23). Paulus tidak memaksakan kehendak. Ia
tidak mengandalkan emosi. Ia menyampaikan kebenaran dengan hati yang tulus,
meski tahu bahwa hasilnya belum tentu diterima.
Teladan
Kristus di Balik Sikap Paulus
Di
sini kita melihat Kristus yang mulia tercermin melalui Paulus.
Paulus tidak memusatkan perhatian pada dirinya, tetapi pada Yesus. Ia tidak
berbicara demi ego atau ambisi pribadi, tetapi dari kerinduan agar orang lain
mengenal Yesus sebagai Mesias.
Bukankah
ini persis seperti Yesus? Yesus datang kepada dunia yang menolak-Nya, tetapi
tetap mengasihi. Ia mengajar, menyembuhkan, dan mengampuni, bukan karena
respons manusia baik, melainkan karena kasih-Nya yang sejati. Paulus belajar
dari teladan itu bekerja bukan demi hasil yang pasti, tetapi demi kesetiaan
kepada panggilan Allah.
Dalam
kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah, kantor, atau bahkan di gereja tidak
semua orang akan menerima perkataan kita. Tidak semua hubungan akan berjalan
mulus. Tetapi kita yang sudah menerima kasih Yesus, dipanggil untuk tetap
bertindak tulus, tanpa pamrih, tanpa niat menyakiti.
- Saat berbicara, lakukan dengan hati yang
tulus.
- Saat melayani, lakukan bukan untuk
pujian, tapi karena Kristus telah melayani kita terlebih dahulu.
- Saat berhadapan dengan orang yang sulit
dimengerti, tunjukkan kasih yang tulus seperti yang Yesus berikan kepada
kita.
Respons
orang lain bukan tanggung jawab kita. Tugas kita hanyalah mengerjakan dengan
tulus, karena itulah yang Tuhan mau. Di balik semua usaha kita, hanya kasih dan
kebenaran Kristus yang menjadi dasar.
Mari
kerjakan pekerjaan kita dalam berbicara, melayani, mengasihi, dan
bersaksi—dengan hati yang tulus. Biarlah hidup kita menjadi kesaksian yang
mempermuliakan nama Tuhan. Itulah panggilan kita: mengikuti jejak Yesus.
Sumber:
- Kerjakan
dengan Tulusoleh Ev. Benalia Hulu, S.Pd.K., M.Pd
- Youtube GSRI TOMANG: https://youtube.com/@gsritomang?si=nf5kY0eg2WVG0igB
- Web
GSRI TOMANG: https://www.gsrit.id/


Komentar
Posting Komentar