Ketika Hidup Tidak Adil

 


Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi

Matius 5:5

    Pernahkah Anda merasa diperlakukan tidak adil? Mungkin di tempat kerja, dalam keluarga, atau bahkan di lingkungan pelayanan, Anda sudah berbuat baik, tetapi justru dibalas dengan fitnah, tuduhan, atau sikap dingin.

    Dunia sering memuja kekuatan, kekuasaan, dan suara yang lantang, sementara kelembutan kerap dianggap kelemahan. Namun Yesus berkata sebaliknya: orang yang lemah lembut justru berbahagia, karena merekalah yang akan memiliki bumi.

    Matius 5:5 adalah bagian dari Khotbah di Bukit, di mana Yesus mengajarkan nilai-nilai Kerajaan Allah yang sering kali bertentangan dengan cara pandang dunia. Pada zaman itu, bangsa Yahudi berada di bawah penjajahan Romawi. Banyak orang mengharapkan Mesias yang datang dengan kekuatan militer untuk mengalahkan musuh dan membalas ketidakadilan. Namun Yesus mengajarkan sesuatu yang mengejutkan — kelemahlembutan.

Dalam pandangan Tuhan, kelemahlembutan bukanlah sikap pasrah tanpa arah. Kelemahlembutan adalah keteguhan hati yang percaya penuh pada keadilan Allah, meskipun dunia bertindak tidak adil. Ketika hidup terasa tidak adil, reaksi alami kita adalah melawan dengan kemarahan atau membalas dengan cara yang sama. Tetapi Yesus menunjukkan jalan yang berbeda — menjadi lemah lembut.

Lemah lembut bukan berarti diam dan membiarkan ketidakadilan menang. Artinya:

  • Mengendalikan emosi dan membalas dengan kasih, bukan kebencian.
  • Percaya bahwa Tuhan yang memulihkan, karena Ia melihat setiap ketidakadilan dan akan bertindak pada waktu-Nya.
  • Tetap melakukan yang benar, walau diperlakukan tidak adil, tanpa membiarkan kepahitan meracuni hati.

Jika Anda menghadapi ketidakadilan, baik di pekerjaan, keluarga, atau pelayanan, ingatlah bahwa kelemahlembutan adalah kekuatan rohani. Anda tidak perlu membuktikan harga diri dengan kemarahan, karena Tuhan sendiri yang akan membela dan memulihkan Anda.

Teladan Kristus

    Yesus adalah contoh sempurna kelemahlembutan. Saat diadili secara tidak adil, dipukuli, dan disalibkan, Dia tidak membalas dengan kebencian. Dia menyerahkan diri kepada Bapa yang adil. Melalui kelemahlembutan-Nya, kita menerima keselamatan yang kekal.

Kesimpulan

    Ketidakadilan adalah bagian dari hidup di dunia yang telah jatuh dalam dosa. Namun, ukuran orang percaya bukanlah bagaimana dunia memperlakukan mereka, melainkan bagaimana mereka meresponsnya. Ketika kita memilih jalan kelemahlembutan, kita sedang mengikuti jejak Kristus dan menyerahkan pembelaan kita kepada Tuhan. Ingatlah janji-Nya: “Mereka akan memiliki bumi”  menerima bagian dalam Kerajaan Allah yang kekal.



Sumber:

  • Ketika Hidup Tidak Adil oleh Sdr. Feroni Hulu

  • Youtube GSRI TOMANG:

https://youtu.be/gHa9AMDALjE?si=7Iw0BXHB5Kb0tnbK

  • Web GSRI TOMANG: https://www.gsrit.id/

Penyusun: 

Shinta Lestari Zendrato, S.Th

Komentar

Postingan Populer