HARAPAN YANG HIDUP

 

Dalam kehidupan ini, kita sering berhadapan dengan berbagai masalah yang membuat hati lelah — sakit penyakit, kegagalan, kehilangan, bahkan ketidakpastian akan masa depan. Banyak orang menaruh harapan pada hal-hal dunia: uang, jabatan, atau hubungan dengan sesama manusia. Sayangnya, semua itu dapat hilang atau berubah dalam sekejap.

Namun firman Tuhan mengajarkan bahwa ada “harapan yang hidup” sebuah pengharapan yang tidak akan pernah pudar, karena bersumber dari Yesus Kristus yang telah bangkit. Harapan ini bukan sekadar optimisme atau berpikir positif, melainkan keyakinan yang kokoh bahwa janji Tuhan pasti digenapi.

Bayangkan seseorang yang terdampar di tengah laut, terombang-ambing sendirian. Saat ia mulai kehilangan kekuatan, tiba-tiba ia melihat kapal penyelamat dari kejauhan. Meskipun kapal itu masih jauh, pandangan akan pertolongan itu memberinya semangat baru untuk bertahan hidup. Demikian juga dengan kita.
Walau pergumulan hidup sering kali membuat kita letih dan hampir menyerah, pengharapan di dalam Kristus adalah “kapal penyelamat” yang memberi kekuatan untuk terus bertahan.

Bagaimana Mempraktikkan Harapan yang Hidup Sehari-hari?

  1. Tetap berdoa di tengah masalah

Bukan karena masalah akan langsung hilang, tetapi karena kita percaya bahwa Tuhan sedang bekerja di balik layar, bahkan ketika kita tidak mengerti jalan-Nya.

  1. Menguatkan orang lain

Harapan kita akan semakin hidup ketika kita membagikannya kepada orang lain yang sedang lemah. Saat kita menghibur, kita pun dikuatkan.

  1. Menggantungkan diri pada janji Tuhan, bukan pada keadaan

Situasi bisa berubah, namun janji Tuhan tetap kekal. Dunia bisa berguncang, tetapi firman-Nya tidak pernah gagal.

Tiga Dasar dari Harapan yang Hidup

Dalam surat 1 Petrus 1:3, Petrus menulis tentang harapan yang hidup sebagai sumber penghiburan bagi orang percaya. Ia mengingatkan mereka tentang tiga hal penting:

  • Dasar Pengharapan

Kebangkitan Yesus Kristus. Ini bukan harapan kosong, melainkan harapan yang dijamin oleh karya Allah yang nyata dan sudah terjadi.

  • Sifat Pengharapan

“Hidup” artinya aktif, bertumbuh, dan tidak akan mati, bahkan di tengah kesulitan hidup.

  • Sumber Pengharapan

Bukan dari usaha manusia, melainkan dari “rahmat-Nya yang besar.”
Harapan sejati hanya dapat lahir dari kasih karunia Allah.

JIKA HARAPAN KITA BERGANTUNG PADA DUNIA, KITA AKAN MUDAH KECEWA. TETAPI JIKA KITA MENARUH HARAPAN PADA KRISTUS YANG BANGKIT, KITA AKAN SELALU MEMILIKI ALASAN UNTUK BERSYUKUR BAHKAN DI TENGAH BADAI KEHIDUPAN.


Sumber

  • Harapan yang hidup oleh ev. Shinta lestari zendrato, S. Th
  • Youtube GSRI TOMANG: https://youtu.be/UtG8W0Ju6Ac?si=QXk1MAMJsh1O70en
  • Web GSRI TOMANG: https://www.gsrit.id/

Penyusun: 

Shinta Lestari Zendrato, S.Th


Komentar

Postingan Populer