HATI YANG RINDU PEMULIHAN
Setiap
dari kita pasti pernah mengalami relasi yang rusak, entah dengan keluarga,
sahabat, atau bahkan dengan Tuhan sendiri karena dosa dan kesalahan. Ketika
hubungan terputus, ada dua pilihan yaitu membiarkannya membeku atau merindukan
pemulihan. Dalam kisah Daud dan anaknya Absalom, kita belajar bahwa meskipun
ada jarak dan luka, masih ada jalan untuk kembali. Hati Allah selalu rindu akan
pemulihan.
Pasal
ini menceritakan tentang inisiatif Yoab, panglima Daud, yang berusaha
mempertemukan kembali Raja Daud dengan Absalom, anaknya yang telah membunuh
Amnon dan melarikan diri. Yoab menggunakan seorang perempuan bijak dari Tekoa
untuk menyampaikan kisah perumpamaan kepada Daud, sebuah cara yang mengingatkan
kita pada tindakan nabi Natan ketika menegur Daud sebelumnya.
Dalam
perumpamaan itu, sang perempuan menekankan bahwa Allah tidak membiarkan
orang yang terbuang tetap terbuang. Kata-katanya menyentuh hati Daud,
hingga akhirnya ia memerintahkan agar Absalom dibawa pulang, meskipun belum
sepenuhnya dipulihkan ke dalam hubungan ayah-anak yang utuh (ayat 24). Namun
yang luar biasa adalah bahwa Allah tidak ingin manusia hidup terus dalam
pembuangan akibat dosa. Ia sendiri merancang jalan pemulihan. Frasa “merancang
rancangan-rancangan” dalam ayat 14 menunjukkan kasih karunia Allah yang
aktif bukan pasif. Allah tidak menunggu inisiatif manusia, melainkan terlebih
dahulu mengambil langkah agar relasi itu dapat dipulihkan.
Hal
ini menggambarkan kasih Allah yang digenapi secara sempurna dalam Kristus. Dosa
telah membuat manusia terpisah dari hadapan Allah, tetapi Ia tidak membiarkan
kita tetap terbuang. Allah merancang rancangan yang sempurna melalui
pengorbanan Yesus di kayu salib. Yesus adalah perwujudan nyata dari kasih Allah
yang merindukan pemulihan. Ia datang kepada yang hilang, kepada yang terbuang,
dan kepada mereka yang merasa tidak layak. Seperti Daud yang akhirnya memanggil
kembali Absalom, demikian pula Allah melalui Kristus memanggil kita untuk
pulang dan dipulihkan dalam kasih-Nya.
Mungkin
saat ini kita merasa jauh dari Tuhan, atau mungkin ada relasi yang rusak dengan
sesama karena ego, luka, atau dosa. Renungan ini mengingatkan kita akan hati
Allah, hati yang senantiasa rindu memulihkan umat-Nya. Ia tidak ingin kita
tetap hidup dalam keterpisahan dengan-Nya.
TUHAN
SEDANG MERANCANG JALAN UNTUK MEMBAWA KITA PULANG
Sumber
- Hati Yang Rindu Oleh Sdri. Jelia Frisda Purba
- Youtube GSRI TOMANG: https://youtu.be/UtG8W0Ju6Ac?si=QXk1MAMJsh1O70en
- Web GSRI TOMANG: https://www.gsrit.id/
Penyusun:
Shinta Lestari Zendrato, S.Th
.png)

Komentar
Posting Komentar