SEJARAH MANUSIA
Banyak
orang berbicara tentang sejarah sebagai bagian penting dari kehidupan manusia.
Melalui sejarah, kita dapat belajar dari masa lalu untuk menapaki masa depan
dengan lebih bijaksana. Namun, tahukah kita bahwa di dalam kekekalan tidak
ada sejarah?
Alkitab
mengajarkan bahwa Allah tidak dibatasi oleh waktu, ruang, maupun bentuk. Ia kekal
adanya, tidak terikat oleh dimensi seperti manusia. Sementara manusia hidup
di dalam Sejarah, dalam batas waktu, tempat, dan bentuk yang nyata. Allah
berada di luar semua batas itu.
Tiga
Unsur dalam Sejarah
Secara
sederhana, sejarah mencakup tiga unsur utama:
- Waktu, yang membedakan
masa lalu, masa kini, dan masa depan.
- Ruang, tempat di mana
manusia hidup, berinteraksi, dan berkarya.
- Bentuk, segala sesuatu
yang dapat dilihat dan dialami oleh manusia.
Namun,
di dalam kekekalan, ketiga unsur tersebut tidak lagi berlaku. Waktu
berhenti, ruang tidak lagi membatasi, dan bentuk tidak lagi fana. Dalam
kekekalan, manusia akan berada di hadapan Allah untuk selamanya — tidak lagi
terikat oleh sistem duniawi yang sementara ini.
Ketika
seseorang meninggalkan dunia ini, ia akan masuk ke dalam kekekalan. Di sana
hanya ada dua tujuan akhir: bersama Allah dalam kemuliaan surga, atau
terpisah dari Allah dalam hukuman kekal. Tidak ada kesempatan kedua untuk
memperbaiki kehidupan setelah kematian.
Karena
itu, selama kita masih hidup di dunia ini, kita memiliki kesempatan untuk
menentukan arah kekekalan kita. Pertanyaan penting yang perlu direnungkan
adalah: Ke mana kita akan pergi setelah kehidupan ini berakhir? Pertanyaan
itu tidak bergantung pada agama, asal, status sosial, atau usia. Jawaban
sejatinya hanya ada pada satu pribadi, yaitu Yesus Kristus.
Yesus sendiri berkata dengan jelas “Akulah jalan dan
kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak
melalui Aku” (Yohanes 14:6). Firman ini menegaskan bahwa hanya melalui Yesus Kristus,
manusia dapat dipulihkan dan memperoleh hidup kekal bersama Allah. Tidak ada
jalan lain, tidak ada kompromi.
Kekekalan
adalah realitas yang pasti. Sejarah manusia akan berakhir, tetapi hidup kekal
akan terus berlangsung. Karena itu, selagi masih ada waktu, mari kita
membuka hati kepada Kristus dan hidup dalam pertobatan yang sungguh-sungguh.
SEBAB
HANYA DI DALAM YESUS, SEJARAH HIDUP KITA YANG SEMENTARA AKAN BERUBAH MENJADI KISAH
KEKEKALAN BERSAMA ALLAH YANG ABADI.
Sumber
- Sejarah Manusia (YOHANES 14:6) OLEH Ev. Yogo Ismanto, S.E., S.TH., M.TH
- Youtube GSRI TOMANG: https://youtu.be/UtG8W0Ju6Ac?si=QXk1MAMJsh1O70en
- Web GSRI TOMANG: https://www.gsrit.id/
Penyusun:
Shinta Lestari Zendrato, S.Th
.png)

Komentar
Posting Komentar