FOKUS PADA YESUS (IBRANI 12:2)

  

Seorang pelari maraton yang terlalu sering menoleh ke kiri dan ke kanan akan kehilangan kecepatan, bahkan bisa keluar dari jalur. Ia hanya akan mencapai garis akhir jika fokus pada lintasannya dan pada garis finis. Demikian pula kehidupan kita. Hidup ini bagaikan sebuah perlombaan rohani. Jika pandangan kita selalu tertuju pada masalah, godaan, atau orang lain, kita akan kehilangan arah. Yesus adalah garis finis kita hanya dengan memandang kepada-Nya, kita dapat mencapai tujuan iman yang sejati.

Surat Ibrani ditulis untuk orang-orang Kristen Yahudi yang sedang menghadapi penganiayaan dan tekanan berat. Banyak di antara mereka mulai goyah dan tergoda untuk kembali kepada kehidupan lama yang dianggap lebih aman. Karena itu, penulis surat ini yang diyakini oleh sebagian orang sebagai Paulus atau pemimpin gereja mula-mula menasihati mereka agar tetap teguh dan memusatkan pandangan pada Yesus, bukan pada kesulitan yang mereka alami.

Ibrani 12:2 muncul setelah pasal 11 yang membahas tentang “pahlawan iman.” Setelah menyebutkan mereka yang hidup dengan iman teguh, penulis mengajak pembaca untuk meneladani Yesus Kristus, teladan utama yang setia sampai akhir meskipun harus menanggung penderitaan salib.

Banyak orang percaya kehilangan fokus rohani karena kesibukan, tekanan, atau godaan dunia. Dalam situasi sulit, kita sering kali melihat besarnya masalah, bukan besarnya Tuhan. Padahal, ketika kita memusatkan pandangan kepada Yesus, kita akan menemukan kekuatan untuk tetap teguh dan tidak mudah goyah.

Lalu bagaimana cara kita mempraktikkan fokus pada Yesus dalam kehidupan sehari-hari?

  1. Mulailah hari dengan firman dan doa

Sebelum mata kita tertuju pada media sosial atau berita, arahkan hati kepada Tuhan. Saat teduh di pagi hari membantu kita menata hati dan pikiran agar selaras dengan kehendak-Nya.

  1. Nilailah setiap keputusan berdasarkan kehendak Tuhan

Jangan hanya mengikuti keinginan pribadi. Tanyakan kepada diri sendiri: “Apakah ini memuliakan Kristus?”

  1. Latih diri untuk melihat hidup dari perspektif kekekalan

Banyak hal yang tampak penting di dunia ini sebenarnya tidak berarti dalam terang kekekalan. Fokus pada Yesus membantu kita membedakan mana yang bernilai abadi.

Yesus adalah Pemimpin iman, Ia memulai perjalanan iman kita melalui karya keselamatan di kayu salib. Tanpa Dia, kita tidak akan berada dalam jalur perlombaan rohani. Yesus menuntun kita sampai garis akhir, menguatkan dan menyempurnakan iman kita di setiap musim kehidupan.

Hari ini, marilah kita bertanya pada diri semidry “apakah mataku tertuju pada Yesus atau pada masalahku?” Ketika kita memandang Yesus, kita akan menemukan kekuatan untuk terus melangkah, bahkan ketika jalan terasa berat. Ia adalah sumber iman, ketekunan, dan kemenangan kita.

TETAPLAH FOKUS PADA YESUS, SEBAB HANYA DENGAN MEMANDANG KEPADA-NYA, KITA DAPAT MENYELESAIKAN PERLOMBAAN IMAN DENGAN SETIA DAN MENERIMA MAHKOTA KEHIDUPAN.


Sumber

  • Fokus Pada Yesus oleh Ev. Shinta Lestari Zendrato, S.Th
  • Youtube GSRI TOMANG: https://youtu.be/UtG8W0Ju6Ac?si=QXk1MAMJsh1O70en
  • Web GSRI TOMANG: https://www.gsrit.id/

Penyusun: 

Shinta Lestari Zendrato, S.Th


Komentar

Postingan Populer