IMAN YANG HIDUP (YAKOBUS. 2:17)
Dalam
renungan sebelumnya, kita telah belajar bahwa iman bukan hanya sekadar percaya,
melainkan juga melibatkan pengetahuan dan ketaatan dalam melakukan firman
Allah. Rahab, seorang perempuan yang disebut dalam Yosua 2,
menyembunyikan dua pengintai Israel. Karena tindakannya itu, ia disebut sebagai
orang beriman dalam Ibrani 11:31 “Karena iman maka Rahab, perempuan
sundal itu, tidak turut binasa bersama-sama dengan orang-orang durhaka, karena
ia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan baik.”
Bagaimana
mungkin seorang perempuan berdosa dapat disebut beriman?
Rahab menjadi percaya kepada Allah Israel karena ia telah mendengar tentang
segala perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya. Ia tahu bagaimana Allah membelah
Laut Teberau, memberikan manna dan burung puyuh di padang gurun, menuntun
umat-Nya dengan tiang awan dan tiang api, serta memberi kemenangan dalam
peperangan. Dari pengetahuan itu, tumbuh keyakinan bahwa Allah Israel adalah
Allah yang benar. Maka, Rahab pun bertindak dengan iman yang benar menyembunyikan
pengintai-pengintai Israel.
Yakobus
2:17 menegaskan bahwa “iman tanpa perbuatan adalah mati.”
Rahab memperlihatkan bahwa iman yang sejati harus diwujudkan dalam tindakan
nyata. Orang yang hanya mengaku beriman tanpa menunjukkan perbuatannya, pada
dasarnya belum memiliki iman yang hidup. Iman yang benar akan melahirkan
tindakan yang benar, sedangkan iman yang keliru akan menghasilkan tindakan yang
keliru.
Ada
yang pernah bertanya, “Apakah seorang yang bunuh diri bisa diselamatkan,
walaupun ia sudah menjadi orang Kristen?” Jawaban atas pertanyaan ini adalah:
1. Keselamatan
berasal dari anugerah Allah, bukan dari perbuatan manusia.
2. Namun,
iman yang benar akan selalu menghasilkan tindakan yang benar.
3. Orang
Kristen yang memiliki iman yang sejati kepada Allah tidak akan memilih untuk
mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri, karena ia tahu bahwa tindakannya itu
tidak sesuai dengan kehendak Allah.
Dengan
kata lain, orang yang sungguh beriman akan hidup dalam ketaatan dan bergantung
penuh kepada Allah, bukan mencari jalan keluar dengan cara yang bertentangan
dengan firman-Nya.
Hari
ini kita diingatkan kembali bahwa iman yang sejati harus dibuktikan melalui
tindakan nyata di hadapan banyak orang. Lakukanlah firman Allah dalam
kehidupan kita sehari-hari. Seperti Yesus yang menunjukkan iman-Nya di hadapan
semua orang, Ia mempercayai sepenuhnya bahwa Bapa-Nya sanggup melakukan segala
sesuatu. Yesus hidup dalam ketaatan penuh kepada kehendak Bapa dan menjadi
teladan bagi kita semua. Mari kita memiliki iman yang hidup, iman yang
nyata melalui tindakan dan ketaatan kepada firman Tuhan.
IMAN TANPA PERBUATAN IBARAT PELITA TANPA MINYAK TIDAK AKAN PERNAH MENYALA.
Sumber
- Iman Yang Hidup oleh Ev. Yogo Ismanto, S.E., S.Th., M.Th
- Youtube GSRI TOMANG: https://youtu.be/UtG8W0Ju6Ac?si=QXk1MAMJsh1O70en
- Web GSRI TOMANG: https://www.gsrit.id/
Penyusun:
Shinta Lestari Zendrato, S.Th


Komentar
Posting Komentar