KETAATAN MARIA KEPADA PANGGILAN ALLAH (LUKAS 1:38)
Pernahkah
kita membayangkan bahwa satu kata “ya” dari seorang gadis sederhana dapat
mengubah sejarah dunia? Maria bukan seseorang yang terkenal, tetapi karena ia
percaya kepada Allah, melalui ketaatannya Sang Juruselamat lahir ke dunia.
Maria
adalah perempuan muda dari Nazaret yang menerima kabar mengejutkan dari
malaikat Gabriel bahwa ia akan mengandung dan melahirkan Anak Allah. Situasi
ini sangat berisiko baginya. Ia dapat dianggap berbuat dosa sebelum menikah,
terancam dikucilkan, bahkan diceraikan Yusuf. Namun, meskipun takut dan
bingung, Maria tetap memilih percaya dan taat kepada kehendak Tuhan.
Ketaatan
Maria bukan sekadar teladan moral, tetapi bagian penting dari rencana
keselamatan Allah. Melalui “ya”-nya, Firman menjadi manusia dan hadir di tengah
dunia. Ia menaati Allah karena percaya sepenuhnya kepada-Nya. Ketaatan Maria
mengarahkan kita kepada Kristus yang taat sampai mati di kayu salib demi
menebus manusia.
Ketaatan sejati tidak menunggu semua menjadi jelas. Maria percaya karena ia
mengenal Pribadi yang memanggilnya. Dalam hidup ini, Tuhan juga memanggil kita
untuk melangkah dalam iman meskipun tidak selalu nyaman. Apakah kita bersedia
berkata, “Jadilah padaku menurut perkataan-Mu”?
Semoga
kita belajar dari Maria bahwa ketaatan, sekecil apa pun, dapat dipakai Tuhan
untuk menghadirkan karya penebusan-Nya yang agung.
Sumber
- KETAATAN MARIA KEPADA PANGGILAN ALLAH oleh EV. BENALIA HULU, S.PD.K., M.PD
- YOUTUBE GSRI TOMANG: https://youtu.be/UtG8W0Ju6Ac?si=QXk1MAMJsh1O70en
- WEB GSRI TOMANG: https://www.gsrit.id/
Penyusun:
Shinta
Lestari Zendrato, S.Th
.png)

Komentar
Posting Komentar