MENCARI NATAL DI TENGAH KESIBUKAN (LUKAS 2:11)

 

        Bulan Desember sering kali menjadi bulan yang sangat melelahkan. Daftar belanja yang panjang, berbagai persiapan acara, dan rangkaian foto kebahagiaan yang kita lihat di media sosial dapat membuat kita merasa tertinggal, lelah, bahkan kosong. Di balik gemerlap lampu-lampu Natal, hati kita justru kerap terasa sunyi. Kita begitu sibuk mempersiapkan segalanya, namun jiwa kita sendiri tidak turut merayakan.

        Karena itu, marilah kita berhenti sejenak dan kembali mengingat malam sunyi dua ribu tahun yang lalu. Kabar terbesar dalam sejarah tidak datang di istana mewah, melainkan di sebuah palungan yang sederhana. Dalam Lukas 2:11 tertulis, “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.” Perhatikan kata “bagimu”. Kata ini menunjukkan undangan personal dari Allah undangan bagi setiap kita, bahkan di tengah kesibukan dan kecemasan yang kita alami.

        Bayangkan seorang ibu yang sibuk mempersiapkan rumah untuk menyambut Natal. Ia membersihkan, menata, dan memasak hingga kelelahan. Ketika ia berada pada batas tenaganya, anaknya tiba-tiba datang dan memeluknya erat. Pada momen itulah ia justru merasakan damai dan sukacita yang selama ini ia cari, meskipun rumahnya belum rapi sepenuhnya. Natal pertama juga terjadi demikian. Sukacita sejati tidak hadir di tengah kemewahan dan hiruk-pikuk, tetapi dalam kehadiran Yesus di palungan yang sederhana. Ia datang justru di tengah ketidaksempurnaan manusia.

        Dalam segala aktivitas dan beban yang kita tanggung, Tuhan Yesus sebenarnya sedang mengundang kita untuk kembali kepada inti Natal. Kita diajak mengarahkan fokus bukan sekadar pada pekerjaan atau persiapan, melainkan kepada Kristus sendiri yang berkata, “Ini untukmu.” Betlehem bagi kita hari ini bukanlah sebuah kota yang harus kita datangi secara fisik, tetapi sebuah momen ketika kita dengan sengaja membuka hati untuk Tuhan: saat kita berdoa dalam keheningan, ketika kita meluangkan waktu untuk keluarga, atau ketika kita menunjukkan kasih kepada sesama. Itulah langkah kita “pergi” untuk menemui Yesus di tengah kesibukan hidup.

    Pesan Natal sesungguhnya sangat sederhana: di dalam palungan kesibukan dan kecemasan kita, masih ada undangan yang berbunyi, “Hari ini, untukmu, telah lahir Juruselamat.” Ia tidak menunggu hidup kita sempurna. Ia datang justru di tengah hidup kita yang belum tertata rapi.

        Karena itu, mari kita bertanya kepada diri sendiri: di manakah Betlehem kita minggu ini? Langkah sederhana apa yang dapat kita ambil untuk meninggalkan sejenak kesibukan dan sungguh-sungguh mengalami kehadiran-Nya? Mungkin dengan mematikan komputer tepat waktu untuk bermain bersama anak-anak, mungkin dengan menghubungi orang tua atau sahabat yang sudah lama tidak kita sapa, atau mungkin dengan belajar berdamai dengan diri sendiri dan menerima kasih Allah yang berkata, “Ini untukmu.”

    Kiranya perjalanan iman kita menemukan kembali Betlehem sejati dan memulihkan sukacita Natal dalam hati kita. Selamat merayakan Natal, Tuhan memberkati.

 Sumber

  • MENCARI NATAL DI TENGAH KESIBUKAN OLEH  Pdt. YOGI TJIPTOSARI, B.Th., M.Pd
  • YOUTUBE GSRI TOMANG: https://youtu.be/UtG8W0Ju6Ac?si=QXk1MAMJsh1O70en
  • WEB GSRI TOMANG: https://www.gsrit.id/

Penyusun: 

Shinta Lestari Zendrato, S.Th


Komentar

Postingan Populer