TETAP SETIA DALAM MISI ALLAH (1 KORINTUS 15:58)

 

        Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil bukan hanya untuk percaya, tetapi juga untuk setia berjalan bersama-Nya. Misi kita adalah membawa kasih, kebenaran, dan terang Kristus melalui kehidupan setiap hari. Namun, kenyataan hidup sering membuat kita lelah dan bertanya-tanya, “Apakah yang saya lakukan ini berarti? Apakah jerih payah saya diperhatikan Tuhan?”

        Firman Tuhan menegaskan bahwa setiap usaha yang dilakukan bagi Kristus tidak akan sia-sia. Sekecil apa pun pelayanan kita, sekalipun tak dilihat manusia, Allah melihat dan menghargainya. Kita melakukannya bukan demi pujian manusia, melainkan bagi Tuhan Yesus yang terlebih dahulu memberi diri bagi kita.

        Dikisahkan seorang petani tua yang setiap pagi menanam benih di ladangnya, meskipun cuaca tidak menentu dan hasil panen sering mengecewakan. Seorang pemuda bertanya, “Mengapa Bapak terus menanam? Bukankah melelahkan dan belum tentu berhasil?” Petani itu tersenyum lalu menjawab, “Tugas saya adalah menanam dengan setia. Soal hasil, Tuhan yang menentukan.” Bertahun-tahun kemudian, ladang itu menjadi subur dan menghasilkan buah berlimpah bagi banyak orang. Semua itu terjadi karena kesetiaan yang terus dilakukan setiap hari.

        Demikian pula hidup dalam misi Allah. Melayani keluarga, menolong sesama, memberitakan firman, serta mendoakan orang lain adalah benih yang ditanam. Mungkin tampak kecil dan tidak langsung terlihat hasilnya, tetapi Tuhan tidak pernah mengabaikannya. Yesus sendiri telah memberi teladan kesetiaan sampai akhir, dan kita dipanggil untuk mengikutinya. Apa pun yang kita lakukan untuk Tuhan, tetaplah setia. Berdirilah teguh dan teruslah melangkah, sebab dalam Tuhan setiap jerih payah kita memiliki makna dan tidak pernah sia-sia.

Sumber

• TETAP SETIA DALAM MISI ALLAH oleh EV. YOGO ISMANTO, S.E., S.Th., M.Th
• Youtube GSRI TOMANG: https://youtu.be/UtG8W0Ju6Ac?si=QXk1MAMJsh1O70en
• Web GSRI TOMANG: https://www.gsrit.id/

Penyusun: 

Shinta Lestari Zendrato, S.Th